Pages

Senin, 10 Mei 2010

La Tahzan




La Tahzan
Kenapa kita sering bersedih..
Padahal bersedih itu dilarang Allah, larangan ini sering disebut berkali-kali dalam Al-Quran,

Janganlah kamu bersedih, sesunguhnya Allah selalu bersama kita
(QS. At Taubah:40)

Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati 
(QS, Ali Imran:139)

Rasul selalu berdoa:

Ya Allah. Aku berlindung kepada MU dari rasa sedih dan duka cita 
(Hadits)

Tetapi bukan berarti Rasul sering bersedih, Allah telah melindunginya dari kesedihan karena urusan-urusan duniawi, hatinya pun selalu dipenuhi zikir..


Apa yang kita sedihkan,
Apakah itu bencana atau musibah yang datang, ataukah hinaan cercaan orang lain, atau alasan lain? Kesedihan sedikitpun tidak membawa manfaat.

padahal Allah telah menyebutkan bahwa,

Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik makaia akan diuji oleh NYA 
(Hadits)

Dan apa yang kita dapati semua itu sesungguhnya telah Allah tetapkan sebelumnya

Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. 
(QS. Al Hadid:22)

Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami (QS. At Taubah:51)

Kita diharuskan beriman pada Qadha dan Qadar yang merupakan rukun iman ke-6, iman kepada Qadha dan Qadar terdiri dari:
  1. beriman kepada ilmu Allah yang sempurna dan menyeluruh. Maksudnya, mengimani bahwa Allah SWT mengetahui segala hal yang ada di alam semesta ini, baik yang belum terjadi, saat terjadi atau yang sudah terjadi secara detail dan rinci. Tidak ada sesuatupun yang luput dari ilmu Allah
  2. mengimani bahwa semua yang Allah ketahui telah dicatat, ditulis dan disimpan di Lauh Mahfuzh.
  3. mengimani bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini, semuanya sesuai dengan kehendakNYA. Tidak ada sesuatupun yang terjadi di luar kehendaknya.
  4. mengimani bahwa Allah SWT adalah Pencipta segala sesuatu.

Kebanyakan kita menilai suatu bencana itu semuanya adalah buruk, padahal apa yang kita pandang buruk tidak selalu buruk dihadapan Allah,

Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki baik, maka ia akan diuji oleh NYA 
(Hadits)

Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memancangkan sebuah gemuruh ratapan di dalam hatinya. Dan apabila Dia membenci seorang hamba, maka Dia akan menanamkan seruling nyanyian di dalam dadanya. 
(Hadits)

Jangan pernah berandai-andai, menyesali langkah yang kita ambil karena itu semua adalah takdir. Penolakan terhadap takdir akan berakibat menjadi kebencian dan penyesalan juga kesedihan.

Hanya Allah lah tempat kita kembali..
tempat mengadu, tempat meminta, tempat bergantung, pemberi pertolongan, ...

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-NYA
(QS. An Naml:62)

Ketahuilah bahwa Allah tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan hamba NYA (QS. 2)

Ada kesedihan yang diperbolehkan, misalnya manakala kita jauh atau lupa pada NYA.

Sumber: La Tahzan (DR. Aidh Al Qarni)

Search

I'll Make History With My Stories...